Nama : Yosi Krista
Agnesti
NPM : 27212875
Kelas : 1EB02
Tugas Observasi
“TOKO JOKO”
Alamat : Jl. Panca Warga 06 No: 02
RT : 09 RW : 01 Cipingan Besar Selatan, Jatinegara Jakarta Timur
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk dan
karuniaNya sehingga laporan observasi ini dapat terselesaikan. Laporan
observasi ini disusun untuk memenuhi tugas Pengantar Akuntansi 2.
Diharapkan laporan
observasi ini dapat menjadi salah satu sumber pembelajaran dan bahan diskusi
bagi mahasiswa serta pembaca pada umumnya dan juga sebagi inspirasi untuk
memulai usaha, dan jangan pernah takut untuk berwirausaha.
Ucapan terimaksih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah mendorong
tersusunya makalah ini, serta bimbingan yang diberikan oleh
banyak pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
- Ibu Prof. Dr. Rr. Dharma Tintri selaku Dosen Pengantar Akuntansi
2. Bapak
Joko Susilo dan Ibu Dian Lestari selaku pemilik TOKO JOKO, yang telah berkenan
menjadi nara sumber untuk objek observasi makalah ini.
3. Kepada
orang tua dan keluarga saya yang telah mendukung saya dalam bentuk dukungan
moril maupun materil.
4. Teman-teman
1EB02 yang telah membantu saya dalam penyusunan makalah ini, memberikan masukan
dan memberikan bantuan terhadap saya dalam bentuk apapun sehingga saya mampu
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Penulis
menyadari bahwa dalam Laporan Observasi ini masih sangat banyak kekurangan.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan peran aktif dan kritik yang
konstruktif dari pembaca demi peningkatan kualitas laporan observasi yang akan
penulis buat di masa mendatang.
Depok, 12
Mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . i
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belaka
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. 1
1.2 Perumusan
Masalah. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . 1
1.3 Tujuan
Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . 2
1.4 Metode
Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .
. . 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pengawasan. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .
. . . 3
2.2
Bentuk-bentuk Pengawasan . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .
. 4
2.2.1
Pengawasan Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2.2.2
Pengawasan Saat Kerja Berlangsung . . . . . . . . . . . . 5
2.2.3
Pengawasan Umpan Balik . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . 5 2.3 Tahap-tahap Proses Pengawasan . . . . . . . . . . . . . . .... . . 6
2.4
Perancangan Proses Penawasan . . . . .
. ..... . . . . . . . . . . . . . . 9
2.5
Management by Exception . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
10
2.6
Management Information System . . . . . . . . . . . . . . ....... . . . . . 11
2.7
Perbedaan Tipe Metode Pengawasan . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
2.7.1
Metode Kuantitatif. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . 12
2.7.2
Metode Nonkuantitatif. . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . 13
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . 14
3.2
Saran . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Peranan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam perekonomian Indonesia pada
dasarnya sudah besar sejak dulu. Namun demikian sejak krisis ekonomi melanda
Indonesia, peranan UKM meningkat dengan tajam. Data dari Biro Pusat Statistik1
(BPS) menunjukkan bahwa persentase jumlah UKM dibandingkan total perusahaan
pada tahun 2001 adalah sebesar 99,9%. Pada tahun yang sama, jumlah tenaga kerja
yang terserap oleh sektor ini mencapai 99,4% dari total tenaga kerja.
Demikian juga sumbangannya pada Produk Domestik Bruto (PDB) juga besar,
lebih dari separuh ekonomi kita didukung oleh produksi dari UKM (59,3%).
Data-data tersebut menunjukkan bahwa peranan UKM dalam perekonomian Indonesia
adalah sentral dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan menghasilkan output.
Meskipun peranan UKM dalam perekonomian Indonesia adalah sentral, namun
kebijakan pemerintah maupun pengaturan yang mendukungnya sampai sekarang dirasa
belum maksimal. Hal ini dapat dilihat bahkan dari hal yang paling mendasar
seperti definisi yang berbeda untuk antar instansi pemerintahan.
Demikian juga kebijakan yang
diambil yang cenderung berlebihan namun tidak efektif, hinga kebijakan menjadi
kurang komprehensif, kurang terarah, serta bersifat tambal-sulam. Padahal UKM
masih memiliki banyak permasalahan yang perlu mendapatkan penanganan dari
otoritas untuk mengatasi keterbatasan akses ke kredit bank/sumber permodalan
lain dan akses pasar. Selain itu kelemahan dalam organisasi, manajemen, maupun
penguasaan teknologi juga perlu dibenahi. Masih banyaknya permasalahan yang
dihadapi oleh UKM membuat kemampuan UKM berkiprah dalam perekonomian nasional
tidak dapat maksimal. Salah satu permasalahan yang dianggap mendasar adalah
adanya kecendrungan dari pemerintah dalam menjalankan program untuk
pengembangan UKM seringkali merupakan tindakan koreksi terhadap kebijakan lain
yang berdampak merugikan usaha kecil (seperti halnya yang pernah terjadi di
Jepang di mana kebijakan UKM diarahkan untuk mengkoreksi kesenjangan antara
usaha besar dan UKM), sehingga sifatnya adalah tambal-sulam.
Padahal seperti kita ketahui bahwa
diberlakunya kebijakan yang bersifat tambal-sulam membuat tidak adanya
kesinambungan dan konsistensi dari peraturan dan pelaksanaannya, sehingga
tujuan pengembangan UKM pun kurang tercapai secara maksimal. Oleh karena itu
perlu bagi Indonesia untuk membenahi penanganan UKM dengan serius, agar supaya
dapat memanfaatkan potensinya secara maksimal. Salah satu pembenahan utama yang
diperlukan adalah dari aspek regulasinya.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka
permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah :
1.
Apakah
usaha “ TOKO JOKO “ rutin dalam membuat laporan keuangan ?
2.
Bagaimana
modal dan keuntungan bersih yang didapat ?
3.
Apakah
mempunyai rencana untuk meluaskan usaha tersebut ?
4.
Apakah
kendala yang dialami dalam menjalani usaha tersebut ?
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai
dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini yaitu:
1.
Untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester 2 mata kuliah Pengantar Akuntansi 2.
2.
Untuk melakukan pengamatan mengenai
laporan keuangan pengusaha tentang modal dan keuntungan bersih yang didapat per
bulan dari TOKO JOKO.
3.
Untuk menambah
ilmu dan pengetahuan mengenai masalah yang diangkat dalam makalah.
4.
Untuk dapat menambah wawasan kita dalam berwawancara
dengan masyarakat lain.
1.4
Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian
diatas, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat berupa:
1. Dapat
menjadi masukan bagi masyarakat umum khususnya pengusaha kecil menengah dalam
pentingnya pembuatan laporan keuangan;
2.
Dapat menjadikan kita untuk mengetahui manfaat yang
sedang kita buat dalam berwawancara.
3.
Dapat mengembangkan ilmu kita dalam bidang Akuntansi
dan menambah wawasan kita.
1.5 Metode Penulisan
Dalam menyelesaikan dan menyusun
makalah ini, penulis menggunakan metode Penelitian lapangan
yaitu dengan pengumpulan data yang dilakukan di lokasi (objek penelitian)
secara langsung dengan melakukan wawancara langsung kepada pemilik usaha “TOKO
JOKO”.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian UKM
1.
Pengertian
UKM
Usaha
Kecil dan Menengah (UKM)
adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan
bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan
Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan
ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas
merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari
persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU
No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
2. Memiliki hasil penjualan tahunan
paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah).
3. Milik Warga Negara Indonesia.
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau
berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau
Usaha Besar.
5. Berbentuk usaha orang perorangan ,
badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum,
termasuk koperasi.
2.2 Peranannya di Indonesia
Peran Usaha
Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sangat besar dan telah terbukti menyelamatkan
perekonomian bangsa pada saat dilanda krisis ekonomi tahun 1997, kata Dewan
Pimpinan Pusat Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (DPP HIPPI), Suryo
B.Sulisto,MBA.
Kebijakan
pemerintah dewasa ini telah cukup menunjukkan keberpihakan pada usaha kecil dan
menengah. Banyak sudah upaya dan langkah-langkah pemerintah menyangkut
pemberdayaan pada usaha kecil dan menengah dalam lima tahun terakhir ini.
Kebijakan pemerintah untuk berpihak
kepada UKM itu merupakan langkah yang sangat tepat guna membangkitkan
perekonomian bangsa dan negara.
Di negara-negara majupun, baik di
Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia, UKM lah yang menjadi pilar utama
perekonomian negara. Keadaan itu hanya mungkin terjadi karena pemerintahan
daripada negara-negara tersebut mempunyai kebijakan yang mendukung terciptanya
kondisi dimana usaha kecil menengah mereka menjadi sangat sehat dan kuat.
Terbukti
saat krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu, UKM hadir sebagai suatu
solusi dari sistem perekonomian yang sehat. UKM merupakan salah satu sektor
industri yang sedikit bahkan tidak sama sekali terkena dampak krisis global
yang melanda dunia. Dengan bukti ini, jelas bahwa UKM dapat diperhitungkan dalam
meningkatkan kekompetitifan pasar dan stabilisasi sistem ekonomi yang ada.
Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UKM selalu digambarkan sebagai sektor
yang mempunyai peranan penting, karena sebagian besar jumlah penduduknya
berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor
tradisional maupun modern. Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang
diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua
departemen yaitu Departemen Perindustrian dan Perdagangan, serta . Departemen
Koperasi dan UKM. Namun, usaha pengembangan yang telah dilaksanakan masih belum
memuaskan hasilnya karena pada kenyataannya kemajuan UKM sangat kecil
dibandingkan dengan kemajuan yang sudah dicapai usaha besar. Pelaksanaan
kebijaksanaan UKM oleh pemerintah selama Orde Baru, sedikit saja yang
dilaksanakan, lebih banyak hanya merupakan semboyan saja sehingga hasilnya
sangat tidak memuaskan. Pemerintah lebih berpihak pada pengusaha besar hampir
di semua sektor, antara lain perdagangan, perbankan, kehutanan, pertanian dan
industri.
Dan saat
ini, menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyatakan bahwa UKM
memiliki peran yang sangat penting di ASEAN termasuk Indonesia. Selama ini UKM
terus menunjukkan kemampuannya untuk dapat bertahan dan tetap dinamis. Kita
perlu melibatkan UKM dan memastikan UKM memperoleh manfaat dari ASEAN Economic
Forum (AEC) untuk mewujudkan sasaran ASEAN yang inklusif, merata,
berkesinambungan dan memiliki ketahanan tinggi. Berdasarkan dari data Sekjen
ASEAN, UKM mempekerjakan 50 persen dan 96 persen dari jumlah pekerja dan
memberi kontribusi antara 19 persen ke 31 persen dari total ekspor di ASEAN.
BAB III
Metode Penelitian
3.1 Lokasi Observasi dan Wawancara
Tempat penulis melakukan penelitian observasi
tentang Usaha Kecil Menengah (UKM) ini adalah di daerah Jl. Panca
Warga 06 No: 02 RT : 09 RW : 01 Cipingan Besar Selatan, Jatinegara Jakarta
Timur.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Observasi wawancara ini dilakukan dengan sifat
terbuka antara pemilik usaha Toko Joko dengan observer, penulis telah
mempersiapkan beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan oleh pemilik usaha
tersebut. Pengumpulan data ini dilakukan dengan sebenarnya dan apa yang telah
diketahui penulis dan apa yang telah dijelaskan pemilik usaha tersebut.
3.3 Analisis
Proses analisis data dimulai dengan melakukan
seluruh data yang tersedia dari sumber
wawancara. Setelah dikaji kemudian membuat rangkuman untuk wawancara.
Berdasarkan rangkuman yang dibuat kemudian penulis melakukan pencatatan data
yang mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
1) Membuat
data berdasarkan kenyataan atau sebenarnya.
2) Menyusun
data sesuai dengan jenisnya.
3) Menfokuskan
penyederhanaan dan mentransfer dari data kasar ke catatan lapangan.
BAB
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Wawancara
Observasi
terhadap Toko Joko
1. Apakah usaha anda rutin tiap
bulan membuat Laporan Keuangan ?
Jawab : Rutin dilakukan setiap
bulan dari mulai tahun 2006, Karena untuk mengetahui berapa besar keuntungan
yang kita dapatkan dan untuk mengembangkan usaha kita dalam berwirausaha.
2.
Berapakah
kisaran besarnya modal dan keuntungan bersih yang diperoleh ?
Jawab :
-
Awal
modal yaitu berdiri tahun 2006
-
Tempat
bangunan : Milik sendiri
Ukuran
4m x 10m
-
Barang
dagangan : Modal awal tahun 2006 Rp 35.000.000,- (Pinjam dari orang tua)
-
Barang
dagangan yang dijual yaitu bahan-bahan sembako yang dibutuhkan oleh warga,
masyarakat, ibu-ibu rumah tangga dan lain-lain.
-
Laba
kotor yang diperoleh tiap bulan : + Rp 5.000.000,-
Beban
listrik : (
Rp 300.000,- )
Biaya
Sewa : (
Rp 600.000,- )
Gaji
pegawai : (
Rp 1.000.000,-)
Biaya
Asuransi : (
Rp 500.000,- )
Laba
bersih yang diperoleh tiap bulan : Rp
2.600.000,-
3.
Adakah
rencana untuk memperluas usahanya tersebut ?
Jawab :
Ada, Tapi untuk saat ini belum
karena dana untuk membuka usaha lagi belum ada. Bilamana dana sudah mencukupi
kami akan membuka usaha baru dengan bidang yang sama dan akan memperbesar toko
kami yang sekarang.
4.
Berapakah
pegawainya ?
Jawab :
1 orang
Setiap pegawai mendapatkan gaji
Rp 700.000,- + Uang makan (Rp 10.000 X 30 hari = Rp 300.000,- ) gaji yang
diperoleh pegawai sebesar Rp 1.000.000,- per bulan.
5.
Apa
kendalanya dari usaha anda ?
Jawab :
1.
Karena
toko kami dekat dengan pasar membuat kami banyak pesaing dari lingkungan pasar
dan membuat warga lebih memilih belanja di pasar karena harga yang jauh lebih
murah .
2.
Toko
yang kami dirikan juga masih dilingkungan komplek jadi belum banyak warga yang
tinggal di daerah ini.
3.
Banyak
pesaing seperti indomaret, alfamart dan pasar yang menjadi kendala kami untuk
membuka usaha ini .
BAB VI
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Usaha
yang didirikan oleh Toko Joko ini rutin setiap bulan membuat laporan keuanganya
dari mulai usaha ini didirikan sejak tahun 2006. Modal awal yang dikeluarkan
sebesar Rp 35.000.000,- dana pinjaman dari orang tua sendiri. Sedangkan
keuntungan yang diperoleh tiap bulannya adalah Rp 5.000.000,- ( Laba Kotor ).
Karena keuntungan ini belum dikurangi oleh beban-beban sebesar ( Rp 2.400.000,-
) yang akhirnya diperoleh keuntungan Laba Bersihnya sebesar Rp 2.600.000,- per
bulan.
Toko
ini mempunyai 1 orang pegawai yang tiap bulan memperoleh gaji sebesar Rp
700.000,- + Rp 300.000,- ( Uang Makan ) jadi total yang diperoleh adalah Rp
1.000.000,- perbualn. Dan toko ini juga akan memperluas usahanya bilamana dana
yang kita kumpulkan sudah terkumpul dan ada tempat untuk membuka cabang baru.
Kendala
yang dirasakan oleh toko yang kami dirikan adalah pesaing yang berada didekat
kami membuka usaha. Contohnya pasar, Karena tempat yang kami buka untuk membuka
usaha dekat dengan pasar dan mempersulit kita untuk memperoleh keutungan yang
besar. Dan lingkungan tempat tinggal kami juga berada dimasyarakat yang tinggal
di komplek.
5.2 Saran
·
Dalam pengusaha membuka usaha harusnya
diperhatikan lagi soal laporan keuanganya, agar bisa untuk modal dia dalam
mengatur keuangan setiap harinya.
·
Seharusnya Toko Joko ini harus selalu
membuat laporan keuanganya tiap hari agar bisa secara perlahan memperluas usahanya
dengan melihat modal yang mereka dapat setiap harinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Lampiran Bukti Hasil Observasi
Contoh Nota Penjualan Toko Joko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar