WELCOME TO ZHEE'S BLOG

Jumat, 23 Mei 2014

OBSERVASI



Tugas Pengantar Akuntansi 2




Nama : Yosi Krista Agnesti
NPM : 27212875
Kelas : 1EB02



Tugas Observasi
“TOKO JOKO”
Alamat : Jl. Panca Warga 06 No: 02 RT : 09 RW : 01 Cipingan Besar Selatan, Jatinegara Jakarta Timur



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk dan karuniaNya sehingga laporan observasi ini dapat terselesaikan. Laporan observasi ini disusun untuk memenuhi tugas Pengantar Akuntansi 2.
Diharapkan laporan observasi ini dapat menjadi salah satu sumber pembelajaran dan bahan diskusi bagi mahasiswa serta pembaca pada umumnya dan juga sebagi inspirasi untuk memulai usaha, dan jangan pernah takut untuk berwirausaha.
Ucapan terimaksih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah mendorong tersusunya makalah ini, serta bimbingan yang diberikan oleh banyak pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
  1. Ibu Prof. Dr. Rr. Dharma Tintri selaku Dosen Pengantar Akuntansi
2.      Bapak Joko Susilo dan Ibu Dian Lestari selaku pemilik TOKO JOKO, yang telah berkenan menjadi nara sumber untuk objek observasi makalah ini.
3.      Kepada orang tua dan keluarga saya yang telah mendukung saya dalam bentuk dukungan moril maupun materil.
4.      Teman-teman 1EB02 yang telah membantu saya dalam penyusunan makalah ini, memberikan masukan dan memberikan bantuan terhadap saya dalam bentuk apapun sehingga saya mampu menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa dalam Laporan Observasi ini masih sangat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan peran aktif dan kritik yang konstruktif dari pembaca demi peningkatan kualitas laporan observasi yang akan penulis buat di masa mendatang.
Depok, 12 Mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  .       i
DAFTAR ISI  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .       ii                 
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .       1
1.2  Perumusan Masalah. . . . . . . . . . . . .  . .. . . . . . . . . .. . . . . . . . . .    1
1.3  Tujuan Penulisan      . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .    2
1.4  Metode Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .               2

BAB II PEMBAHASAN
            2.1 Pengertian Pengawasan. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .               3
            2.2 Bentuk-bentuk Pengawasan . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .                 4
                        2.2.1 Pengawasan Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .    5
                        2.2.2 Pengawasan Saat Kerja Berlangsung . . . . . . . . . . . .       5
                        2.2.3 Pengawasan Umpan Balik . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . .       5       2.3 Tahap-tahap Proses Pengawasan    . . . . . . . . . . . . . . .... . .               6
            2.4 Perancangan Proses Penawasan    . . . . . . ..... . . . . . . . . . . . . . .      9
            2.5 Management by Exception . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   10
            2.6 Management Information System . . . . . . . . . . . . . . ....... . . . . .    11
            2.7 Perbedaan Tipe Metode Pengawasan . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .    12
                        2.7.1 Metode Kuantitatif. . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                12
                        2.7.2 Metode Nonkuantitatif. . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . .   13
                       
BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .    14
            3.2 Saran   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .     14

DAFTAR PUSTAKA  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1            Latar Belakang

Peranan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam perekonomian Indonesia pada dasarnya sudah besar sejak dulu. Namun demikian sejak krisis ekonomi melanda Indonesia, peranan UKM meningkat dengan tajam. Data dari Biro Pusat Statistik1 (BPS) menunjukkan bahwa persentase jumlah UKM dibandingkan total perusahaan pada tahun 2001 adalah sebesar 99,9%. Pada tahun yang sama, jumlah tenaga kerja yang terserap oleh sektor ini mencapai 99,4% dari total tenaga kerja.
Demikian juga sumbangannya pada Produk Domestik Bruto (PDB) juga besar, lebih dari separuh ekonomi kita didukung oleh produksi dari UKM (59,3%). Data-data tersebut menunjukkan bahwa peranan UKM dalam perekonomian Indonesia adalah sentral dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan menghasilkan output. Meskipun peranan UKM dalam perekonomian Indonesia adalah sentral, namun kebijakan pemerintah maupun pengaturan yang mendukungnya sampai sekarang dirasa belum maksimal. Hal ini dapat dilihat bahkan dari hal yang paling mendasar seperti definisi yang berbeda untuk antar instansi pemerintahan.
 Demikian juga kebijakan yang diambil yang cenderung berlebihan namun tidak efektif, hinga kebijakan menjadi kurang komprehensif, kurang terarah, serta bersifat tambal-sulam. Padahal UKM masih memiliki banyak permasalahan yang perlu mendapatkan penanganan dari otoritas untuk mengatasi keterbatasan akses ke kredit bank/sumber permodalan lain dan akses pasar. Selain itu kelemahan dalam organisasi, manajemen, maupun penguasaan teknologi juga perlu dibenahi. Masih banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh UKM membuat kemampuan UKM berkiprah dalam perekonomian nasional tidak dapat maksimal. Salah satu permasalahan yang dianggap mendasar adalah adanya kecendrungan dari pemerintah dalam menjalankan program untuk pengembangan UKM seringkali merupakan tindakan koreksi terhadap kebijakan lain yang berdampak merugikan usaha kecil (seperti halnya yang pernah terjadi di Jepang di mana kebijakan UKM diarahkan untuk mengkoreksi kesenjangan antara usaha besar dan UKM), sehingga sifatnya adalah tambal-sulam.
 Padahal seperti kita ketahui bahwa diberlakunya kebijakan yang bersifat tambal-sulam membuat tidak adanya kesinambungan dan konsistensi dari peraturan dan pelaksanaannya, sehingga tujuan pengembangan UKM pun kurang tercapai secara maksimal. Oleh karena itu perlu bagi Indonesia untuk membenahi penanganan UKM dengan serius, agar supaya dapat memanfaatkan potensinya secara maksimal. Salah satu pembenahan utama yang diperlukan adalah dari aspek regulasinya.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah :
1.      Apakah usaha “ TOKO JOKO “ rutin dalam membuat laporan keuangan ?
2.      Bagaimana modal dan keuntungan bersih yang didapat ?
3.      Apakah mempunyai rencana untuk meluaskan usaha tersebut ?
4.      Apakah kendala yang dialami dalam menjalani usaha tersebut ?

1.3 Tujuan Penulisan
            Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini yaitu:
1.      Untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester 2  mata kuliah Pengantar Akuntansi 2.
2.      Untuk melakukan pengamatan mengenai laporan keuangan pengusaha tentang modal dan keuntungan bersih yang didapat per bulan dari TOKO JOKO.
3.       Untuk menambah ilmu dan pengetahuan mengenai masalah yang diangkat dalam makalah.
4.      Untuk dapat menambah wawasan kita dalam berwawancara dengan masyarakat lain.

1.4 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa:
1.      Dapat menjadi masukan bagi masyarakat umum khususnya pengusaha kecil menengah dalam pentingnya pembuatan laporan keuangan;
2.      Dapat menjadikan kita untuk mengetahui manfaat yang sedang kita buat dalam berwawancara.
3.      Dapat mengembangkan ilmu kita dalam bidang Akuntansi dan menambah wawasan kita.
1.5 Metode Penulisan
Dalam menyelesaikan dan menyusun makalah ini, penulis menggunakan metode Penelitian lapangan yaitu dengan pengumpulan data yang dilakukan di lokasi (objek penelitian) secara langsung dengan melakukan wawancara langsung kepada pemilik usaha “TOKO JOKO”.










BAB II
LANDASAN TEORI
2.1  Pengertian UKM

1.     Pengertian UKM
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
1.   Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2.   Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah).
3.   Milik Warga Negara Indonesia.
4.   Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar.
5.   Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

2.2  Peranannya di Indonesia
Peran Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sangat besar dan telah terbukti menyelamatkan perekonomian bangsa pada saat dilanda krisis ekonomi tahun 1997, kata Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (DPP HIPPI), Suryo B.Sulisto,MBA.
Kebijakan pemerintah dewasa ini telah cukup menunjukkan keberpihakan pada usaha kecil dan menengah. Banyak sudah upaya dan langkah-langkah pemerintah menyangkut pemberdayaan pada usaha kecil dan menengah dalam lima tahun terakhir ini.
Kebijakan pemerintah untuk berpihak kepada UKM itu merupakan langkah yang sangat tepat guna membangkitkan perekonomian bangsa dan negara.
Di negara-negara majupun, baik di Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia, UKM lah yang menjadi pilar utama perekonomian negara. Keadaan itu hanya mungkin terjadi karena pemerintahan daripada negara-negara tersebut mempunyai kebijakan yang mendukung terciptanya kondisi dimana usaha kecil menengah mereka menjadi sangat sehat dan kuat.
Terbukti saat krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu, UKM hadir sebagai suatu solusi dari sistem perekonomian yang sehat. UKM merupakan salah satu sektor industri yang sedikit bahkan tidak sama sekali terkena dampak krisis global yang melanda dunia. Dengan bukti ini, jelas bahwa UKM dapat diperhitungkan dalam meningkatkan kekompetitifan pasar dan stabilisasi sistem ekonomi yang ada. Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan penting, karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor tradisional maupun modern. Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua departemen yaitu Departemen Perindustrian dan Perdagangan, serta . Departemen Koperasi dan UKM. Namun, usaha pengembangan yang telah dilaksanakan masih belum memuaskan hasilnya karena pada kenyataannya kemajuan UKM sangat kecil dibandingkan dengan kemajuan yang sudah dicapai usaha besar. Pelaksanaan kebijaksanaan UKM oleh pemerintah selama Orde Baru, sedikit saja yang dilaksanakan, lebih banyak hanya merupakan semboyan saja sehingga hasilnya sangat tidak memuaskan. Pemerintah lebih berpihak pada pengusaha besar hampir di semua sektor, antara lain perdagangan, perbankan, kehutanan, pertanian dan industri.
Dan saat ini, menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyatakan bahwa UKM memiliki peran yang sangat penting di ASEAN termasuk Indonesia. Selama ini UKM terus menunjukkan kemampuannya untuk dapat bertahan dan tetap dinamis. Kita perlu melibatkan UKM dan memastikan UKM memperoleh manfaat dari ASEAN Economic Forum (AEC) untuk mewujudkan sasaran ASEAN yang inklusif, merata, berkesinambungan dan memiliki ketahanan tinggi. Berdasarkan dari data Sekjen ASEAN, UKM mempekerjakan 50 persen dan 96 persen dari jumlah pekerja dan memberi kontribusi antara 19 persen ke 31 persen dari total ekspor di ASEAN.


















BAB III
Metode Penelitian

3.1  Lokasi Observasi dan Wawancara

Tempat penulis melakukan penelitian observasi tentang Usaha Kecil Menengah (UKM) ini adalah di daerah Jl. Panca Warga 06 No: 02 RT : 09 RW : 01 Cipingan Besar Selatan, Jatinegara Jakarta Timur.

3.2  Metode Pengumpulan Data
Observasi wawancara ini dilakukan dengan sifat terbuka antara pemilik usaha Toko Joko dengan observer, penulis telah mempersiapkan beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan oleh pemilik usaha tersebut. Pengumpulan data ini dilakukan dengan sebenarnya dan apa yang telah diketahui penulis dan apa yang telah dijelaskan pemilik usaha tersebut.


3.3  Analisis
Proses analisis data dimulai dengan melakukan seluruh data yang tersedia dari  sumber wawancara. Setelah dikaji kemudian membuat rangkuman untuk wawancara. Berdasarkan rangkuman yang dibuat kemudian penulis melakukan pencatatan data yang mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
1)      Membuat data berdasarkan kenyataan atau sebenarnya.
2)      Menyusun data sesuai dengan jenisnya.
3)      Menfokuskan penyederhanaan dan mentransfer dari data kasar ke catatan lapangan.

BAB  IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1           Hasil Wawancara
            Observasi terhadap Toko Joko
1.      Apakah usaha anda rutin tiap bulan membuat Laporan Keuangan ?
Jawab : Rutin dilakukan setiap bulan dari mulai tahun 2006, Karena untuk mengetahui berapa besar keuntungan yang kita dapatkan dan untuk mengembangkan usaha kita dalam berwirausaha.

2.      Berapakah kisaran besarnya modal dan keuntungan bersih yang diperoleh  ?
Jawab :
-          Awal modal yaitu berdiri tahun 2006
-          Tempat bangunan : Milik sendiri
Ukuran 4m x 10m
-          Barang dagangan : Modal awal tahun 2006 Rp 35.000.000,- (Pinjam dari orang tua)
-          Barang dagangan yang dijual yaitu bahan-bahan sembako yang dibutuhkan oleh warga, masyarakat, ibu-ibu rumah tangga dan lain-lain.
-          Laba kotor yang diperoleh tiap bulan : + Rp 5.000.000,-
Beban listrik                                    :   ( Rp   300.000,- )
Biaya Sewa                                                  :   ( Rp   600.000,- ) 
Gaji pegawai                                    :   ( Rp 1.000.000,-)
Biaya Asuransi                                :   ( Rp   500.000,- )
Laba bersih yang diperoleh tiap bulan :   Rp 2.600.000,-

3.      Adakah rencana untuk memperluas usahanya tersebut ?
Jawab :
Ada, Tapi untuk saat ini belum karena dana untuk membuka usaha lagi belum ada. Bilamana dana sudah mencukupi kami akan membuka usaha baru dengan bidang yang sama dan akan memperbesar toko kami yang sekarang.

4.      Berapakah pegawainya ?
Jawab :
1 orang
Setiap pegawai mendapatkan gaji Rp 700.000,- + Uang makan (Rp 10.000 X 30 hari = Rp 300.000,- ) gaji yang diperoleh pegawai sebesar Rp 1.000.000,- per bulan.

5.      Apa kendalanya dari usaha anda ?
Jawab :
1.      Karena toko kami dekat dengan pasar membuat kami banyak pesaing dari lingkungan pasar dan membuat warga lebih memilih belanja di pasar karena harga yang jauh lebih murah .
2.      Toko yang kami dirikan juga masih dilingkungan komplek jadi belum banyak warga yang tinggal di daerah ini.
3.      Banyak pesaing seperti indomaret, alfamart dan pasar yang menjadi kendala kami untuk membuka usaha ini .









BAB VI
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Usaha yang didirikan oleh Toko Joko ini rutin setiap bulan membuat laporan keuanganya dari mulai usaha ini didirikan sejak tahun 2006. Modal awal yang dikeluarkan sebesar Rp 35.000.000,- dana pinjaman dari orang tua sendiri. Sedangkan keuntungan yang diperoleh tiap bulannya adalah Rp 5.000.000,- ( Laba Kotor ). Karena keuntungan ini belum dikurangi oleh beban-beban sebesar ( Rp 2.400.000,- ) yang akhirnya diperoleh keuntungan Laba Bersihnya sebesar Rp 2.600.000,- per bulan.
Toko ini mempunyai 1 orang pegawai yang tiap bulan memperoleh gaji sebesar Rp 700.000,- + Rp 300.000,- ( Uang Makan ) jadi total yang diperoleh adalah Rp 1.000.000,- perbualn. Dan toko ini juga akan memperluas usahanya bilamana dana yang kita kumpulkan sudah terkumpul dan ada tempat untuk membuka cabang baru.
Kendala yang dirasakan oleh toko yang kami dirikan adalah pesaing yang berada didekat kami membuka usaha. Contohnya pasar, Karena tempat yang kami buka untuk membuka usaha dekat dengan pasar dan mempersulit kita untuk memperoleh keutungan yang besar. Dan lingkungan tempat tinggal kami juga berada dimasyarakat yang tinggal di komplek.

5.2 Saran

·         Dalam pengusaha membuka usaha harusnya diperhatikan lagi soal laporan keuanganya, agar bisa untuk modal dia dalam mengatur keuangan  setiap harinya.
·         Seharusnya Toko Joko ini harus selalu membuat laporan keuanganya tiap hari agar bisa secara perlahan memperluas usahanya dengan melihat modal yang mereka dapat setiap harinya.

























DAFTAR PUSTAKA























Lampiran Bukti Hasil Observasi

    

  
    

  
 




Contoh Nota Penjualan Toko Joko

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar