WELCOME TO ZHEE'S BLOG

Senin, 30 Mei 2016

Tugas Softskill Individu Minggu Kelima Bulan Ketiga

                                         Manajemen Risiko Keuangan

Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas dan equitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko pasar. Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk. Meskipun fokus terhadap volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlumempertimbangkan risiko lainnya seperti :
  • Risiko liquiditas timbul karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapatdiperdagangkan secara bebas.
  • Diskontinuitas pasar mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan hargasecara bertahap.
  • Risiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risikotidak dapat memenuhi kewajibannya.
  • Risiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu.
  • Risiko pajak merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan.
  • Risiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindungi nilai.

 
Pentingnya Manajemen Risiko Keuangan :
  1. Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapatmeningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan.
  2. Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainya, agar manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola risiko pasar yang dihadapi secara aktif.
Peranan Akuntansi
Akuntansi manajemen membantu mengenali risiko pasar yang mungkin terjadi, mengukur trade-offs yang berhubungan dengan strategi alternative untuk merespon suatu risiko, mengukur peluang suatu perusahaan terhadap risiko-risiko tertentu, memberi penjelasan atas produk-produk pencegahan risikotertentu, dan menilai keefektifan program pencegahan risiko ini.
  1. Menilai/Identifikasi Risiko Pasar
    Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market yang berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.
  2. Mengukur Trade-offs
    Mengukur trade-offs yang berhubungan denga strategi alternative dalam merepon suaturisiko. Manajemen dapat memilih untuk tetap menghadapi risiko daripada melakukan pencegahan bila biaya perlindungan risiko lebih tinggi daripada keuntungannya.Seorang akuntan akan mengukur keuntungan dari pencegahan risiko dan biaya yangdikeluarkan, juga biaya-biaya dan keuntungan terdahulu dengan cara mengamati pergerakan pasar
  3. Manajemen Risiko di Dunia dengan Nilai Tukar Mengambang
Risiko kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum danakan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risikomencakup :
  1. Antisipasi pergerakan kurs
  2. Pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan
  3. Perancangan strategi perlindungan yang memadai
  4. Pembuatan pengendalian manajemen risiko internal
  5. Peramalan atas Perubahan Kurs
    Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini :
  • Perbedaan Inflasi (inflation differential).
  • Kebijakan moneter (monetery policy)
  • Neraca Perdagangan (balance of trade)
  • Neraca pembayaran (balance of payment)
  • Cadanganmoneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary reserve and debt capacity)
  • Anggaran nasional (national budget)
  • Kurs forward (forward exchange quotations)
  • Kurs tidak resmi (unofficial rates)
  • Perilaku mata uang terkait (behavior of related currencies)
  • Perbedaan suku bunga (interest rate differentials)
  • Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices)
  1. Mengukur Pemajanan
    Proses penyusunan permasalahan perusahaan utnuk mengurangi akibat perubahan nilai tukar yangmerugikan memerlukan informasi mengenai pemajanannya terhadap risiko kurs valuta asing.Pengukuran akuntansi tradisional terhadap eksposur valuta asing memusatkan pada dua jenis pemajanan besar yaitu translasi dan transaksi.Pemajanan translasi mengukur dampak perubahan kurs valuta asing terhadap kesetaraan matauang dalam negeri dari aset dan kewajiban mata uang asing suatu perusahaan.
Mendefinisikan dan menghitung resiko translasi dan menghitung resiko transaksi.
Potensi terhadap resiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, labadan arus kas perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada 2 jenis potensi risiko, yaitu translasi dan transaksi.
a. Potensi Resiko Translasi
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestic atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestic untuk tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi ini menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang dilaporkan. Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi resiko kurs jika suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan berubah.
b. Potensi Risiko Transaksi
Potensi Risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
Kontrol pusat terhadap keseluruhan potensi risiko mata uang suatu perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana, masing-masing perusahaan afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi risiko multi mata uang kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus. Sekali potensi risiko telah digabungkan berdasarkan mata uang dan negara, perusahaan dapat melakukan kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara terpusat untuk menghilangkan kerugian potensial.

Mengetahui strategi perlindungan nilai tukar dan perlakuan akuntansi yang diperlukan
a. Strategi Perlindungan
  • Lindung Nilai Neraca
    Dapat mengurangi potensi resiko yang dihadapi perusahaan dalam menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan yang terpapar.
  • Lindung Nilai Operasional
    Bentuk perlindungan resiko ini berfokus pada variabel – variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing.
  • Lindung Nilai Struktural
    Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat manufaktur untuk   mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan.
  • Lindung Nilai Kontraktural
    Lindung nilai kontraktural ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valuta asing yang dihadapi.
 b. Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai
Produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkanresiko pasar pada pundak pihak lain.
c. Produk ini mencakup antara lain Contract Forward, future, SWAP, dan Opsi mata uang.
  • Contract Forward Valas
    Merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa mendatang.
  • Future Keuangan
    Merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang ditentukan.
  • Opsi Mata Uang
    Memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan.
  • SWAP Mata Uang
    Mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya.
    SWAP mata uang memungkinkan perusahaan untuk :
  1. Mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses dengan biaya yang relatif rendah.
  2. Melakukan lindung nilai terhadap risiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha internasional.

  • Perlakuan Akuntansi
    FASB menerbitkan FAS No. 133 yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan april 2003, unuk memberikan pendekatan tunggal yang kompherensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindungnilai. IFRS No. 39 yang baru saja direvisi berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikantuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan. Sebelum kedua standar ini dibuatstandar akuntansi global untuk produk tidak lengkap tidak konsisten dan dikembangkan secara bertahap.
  • Isu Praktik
    Meskipun aturan penuntun yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah banyak mengklarifikasi pengakuan dan pengukuran derivatif, masih saja terdapat beberapa masalah. Yang pertama berkaitandengan penentuan nilai wajar. Wallance menyebutkan terdapat 64 kemungkinan perhitungan untuk mengukur perubahan dalam nilai wajar atas resiko yang sedang dilindungi nilai dan atas instrumenlindung nilai.
  • Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing
    Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas adalah mirip dengan perlakuan untuk kontrak forward. Perlakuan akuntansi yang dibahas di sini berdasarkan pada sifataktifitas lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akanterjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri, dan sebagainya.
  • Pengungkapan
    Melakukan analisis atas pengaruh potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang dilaporkan danterhadap karakteristik risik suatu perusahaan merupakan hal sukar dilakukan. Pengungkapan yangdiwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan ituantara lain:
  1. Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
  2. Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
  3. Identifikasi resiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
  4. Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
  5. Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
  6. Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkanresiko pasar
  7. Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakanselama periode berjalan
  • Poin-Poin Pengendalian Keuangan
    Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup tetapi tidak terbatas pada bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh program manajemen risiko nilai tukar,mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasitersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian tresury perusahaanmembantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
  • Acuan Yang Tepat
    Objek dari manajemen resiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan resiko dan biaya.Dengan demikian standar yang tepat yang digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yangdiperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu di perjelas dibagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus didasarkan pada konsep biaya kesempatan.
  • Sistem Pelaporan
    Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal.Kegiatan manajemen resiko memiliki orientasi kedepan. Namun pada akhirnya mereka harusmerekonsiliasikan dengan pengukuran potensi resiko dan akun-akunkeuangan untuk keperluan pelaporaneksternal.
QUESTION
  1. Q= Apa yang dimaksud dengan manajemen resiko?
    A= suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman
  2. Q= Apa sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko?
    A= untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat.
  3. Q= Resiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk, sebutkan dan jelaskan!
    A= -Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.
    – Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. 
Sumber :
 Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 2 Edisi 5. 2010: Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar