WELCOME TO ZHEE'S BLOG

Jumat, 06 Desember 2013

Analisis PT Kimia Farma, Tbk



Untuk tugas saya kali ini adalah mengaalisis perusahaan. Berbeda halnya dengan tugas saya yang kemarin yang selalu berhubungan dengan koperasi. Dari sinilah saya aka belajar untuk lebih memahami tentang perusahan yang ingin saya analisis. Semoga ada ilmu yang bisa saya dapat dari tugas ini. Amin Amin ......



BAB VII



1.    Jenis Perusahaan


PT Kimia Farma (Persero) Tbk adalah perusahaan publik yang fokus usahanya adalah penyedia jasa layanan kesehatan. Perseroan sudah lama dikenal sebagai pioneer/perintis dalam bidang industri kimia dan farmasi di tanah air sesuai dengan visi perusahaan. Kimia Farma memfokuskan diri pada pengingkatan kualitas hidup masyarakat terutama dalam hal kesehatan dan lingkungan.
Kimia Farma menyediakan jasa layanan kesehatan yang terintegrasi meliputi manufaktur, pemasaran, distribusi, ritel apotek, laboratorium dan klinik kesehatan. Lebih dari 300 jenis produk farmasi telah diproduksi, dipasarkan dan didistribusikan secara luas. Hasil produksinya meliputi produk obat jadi, obat generik berlogo, obat herbal, bahan baku yodium, kina dan turunannya, serta minyak jarak didukung unit penelitian dan pengembangan.
Berbekal pengalaman hampir 200 tahun di Industri Farmasi, Kimia Farma sangat memperhatikan kualitas. Perseroan saat ini telah menjadi pemimpin perusahaan pelayanan kesehatan di Indonesia yang sangat berperan dalam pengembangan dan pembangunan bangsa serta masyarakat Indonesia.
   
 2.    Bentuk Perusahaan



Sebagai perusahaan publik sekaligus BUMN, Kimia Farma berkomitment penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-undang No. 19/2003 tentang BUMN.

PT. Kimia Farma (Persero) Tbk merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir. Kimia Farma memiliki bidang usaha utama, yaitu : Industri, yang didukung oleh Riset dan Pengembangan, Pemasaran, Distribusi, Ritel Farmasi, Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan



BAB VIII



1.    Arti Modal Kerja



PT Kimia Farma Tbk metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara pengamatan langsung terhadap objek penelitian melalui dokumen-dokumen yang tersedia pada Indonesia Capital Market Elevtronic Libarary di gedung Bursa Efek Jakarta dan dengan mencari buku-buku yang berkaitan dengan judul buku skripsi.



            Dengan meneliti modal kerja berdasarkan konsep kuantitatif, jumlah modal kerja pada tahun 2007 sebesar Rp 459.882.000.000,- tahun 2008 sebesar Rp 500.762.000.000,- tahun 2009 sebesar Rp 510.030.000.000,- tahun 2010 sebesar Rp 669.726.000.000,- tahun 2011 sebesar Rp 803.335.000.000,- dengan diperoleh rentabilitas modal sendiri pada tahun 2007 sebesar 5,75% tahun 2008 sebesar 5,84% tahun 2009 sebesar 6,28% tahun 2010 sebesar 1,54% dan tahun 2011 sebesar 13,71%.



            Pengaruh modal kerja terhadap rentabilitas modal sendiri yang terjadi pada PT Kimia Farma, Tbk terlihat dari perhitungan yang menggunakan persamaan regresi,koefisien korelasi dan detraminan. Peningkatan rentabilitas modal sendiri dapat ditingkatkan dengan cara menambah modal usaha atau dengan mengurangi beban usaha.





2.    Sumber Modal



PT Kimia Farma, Tbk menargetkan penerbitan obligasi tahap 1 sebesar Rp 1 triliun bisa dilakukan pada kuartal III 2013. Penerbitan obligasi menjadi salah satu opsi sumber pendanaan belanja modal Kimia Farma pada 2013.

            Sementara itu, Arif Budiman, Direktur Keuangan Kimia Farma, mengatakan penerbit obligasi awalnya direncanakan pada april 2013, tetapi jika melihat kondisi pasar. Sepertinya obligasi itu baru diterbitkan di kuartil III tahun ini. Sebagai alternatif lain untuk sumber pendanaan ekpansi, perseroan juga akan menggunaka ana pinjaman perbankan serta kas internal.



3.    Distribusi Perusahaan



Kegiatan distribusi dilaksanakan PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD), anak perusahaan yang berperan penting dalam upaya peningkatan penjualan produk-produk Perseroan. PT Kimia Farma Trading & Distribution memiliki jaringan sebanyak 45 cabang dan tenaga salesman sejumlah 338 orang untuk melayani 18.672 outlet terdaftar di seluruh wilayah Indonesia. Di samping mendistribusikan produk-produk perusahaan, KFTD juga bertindak sebagai distributor untuk produk-produk principal dari dalam dan luar negeri.





BAB IX


1.    Efek Ekonomis Perusahaan


PT Kimia Farma Apotek (KFA) adalah anak perusahaan Perseroan yang didirikan berdasarkan akta pendirian No. 6 tanggal 4 Januari 2003 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Imas Fatimah, S.H. di Jakarta dan telah diubah dengan akta No. 42 tanggal 22 April 2003 yang dibuat di hadapan notaris Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, S.H. Akta ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No : C-09648 HT.01.01. TH.2003 tanggal 1 Mei 2003.

Sejak tahun 2011, KFA telah melakukan program transformasi dan mengubah visi perusahaan dari jaringan ritel farmasi menjadi jaringan layanan kesehatan yang terkemuka dan mampu memberikan solusi kesehatan masyarakat di Indonesia. Pada tahun 2012 telah dilakukan beberapa hal untuk mengimplementasikan visi KFA yaitu dengan mengembangkan layanan klinik dan meningkatkan pelayanan apotek, laboratorium klinik dan optik.



 2.    Efek Harga dan Biaya

















3.    Analisis Pelayanan


KFA menyediakan layanan kesehatan yang terintegrasi meliputi layanan farmasi (apotek), klinik kesehatan, laboratorium klinik dan optik, dengan konsep One Stop Health Care Solution (OSHcS) sehingga semakin memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan berkualitas. Pelayanan farmasi menggunakan standar Good Pharmacy Practice (GPP) yaitu standar internasional yang diterbitkan oleh The International Pharmaceutical Federation serta standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Sedangkan pelayanan klinik menggunakan standar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tentang Klinik dan pelayanan laboratorium klinik menggunakan standar Good Laboratory Practice (GLP) dan prinsip-prinsip akreditasi dari Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.





BAB X


1.    Efisiensi Perusahaan

Direktur Keuangan PT Kimia Farma mengatakan, penjualan perseroan di 2012 naik 7,27% menjadi Rp 3.370.000.000,- dari sebelumnya Rp 3.480.000.000,- Pada saat yang sama, perseroan juga dapat meningkatkan efisiensi di beban pokok penjualan dari 70,18% menjadi 68,53% atau naik sebesar 1,65%.


2.    Efektivitas Perusahaan

Dari bisnis proses dapat ditingkatkan sehingga bisa memberikan value terhadap customer pada akhirnya menghasilkan performasi financial yang baik. Posisi financial ini akan merupakan posisi fundemental yang baik bagi daya saing korporasi. Pada akhirnya dengan terciptanya daya saing yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan nilai kepada pemegang saham dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.


     
3.    Produktivitas Perusahaan


Perusahaan memperbaiki fasilitas Riset dan Pengembangan sesuai c-GMP (current  ood Manufacturing Practice) dan terus mengembangkan produk baru. Ada 3 (tiga) produk yang telah diluncurkan di tahun 2012, yaitu:
1. Heplav (Lamivudin 100 mg) tablet
2. Clopedin (Pethidin) injeksi
3. Diazepam 2 mg (botol isi 100 tablet)





4.    Analisis Laporan Keuangan





Sumber :

http://www.bumn.go.id/kimiafarma/tentang-kami/tentang-perusahaan/


http://www.kimiafarma.co.id/detail_full.php?a=17




Tidak ada komentar:

Posting Komentar